Minggu, 28 November 2010

Kira-kira tahun 2006 saya pernah mengunjungi kota Jember, Jawa-Timur. Selama berkunjung saya sempatkan jalan-jalan ke sekitar kampus UNEJ. Suasananya ramai, terutama para penjual kaki lima yang padat memenuhi jalan sekitar kampus. Apalagi pada malam hari suasananya lebih meriah lagi.

Ada pemandangan yang sangat menonjol malam itu. Yaitu gerobak nasi goreng yang dikerumuni pembeli. Penasaran, sayapun ikut antri… lagian perut dah lapar
Sekitar 25 menitan, lama juga ya..pesanan akhirnya jadi. Dari segi rasa hampir sama dengan nasi goreng yang lain. Harga juga sama. Tampilan gerobaknya pun terkesan sangat sederhana. Lalu apa yang bikin laris? Hingga sebut saja namanya mas Ahmadi bisa meraih omset per hari sekitar Rp 1,5 juta. Saat itu harga perporsi Rp4000.

Saya pun bertanya pada beberapa orang yang antri. Kenapa mereka rela antri membeli nasi gorengnya mas Ahmadi? Jawabannya sama.. nasi gorengnya unik lain dari yang lain.

Yang bikin unik, ternyata mas Ahmadi menambahkan potongan daging kambing kecil-kecil (digoreng) pada menu Nasi Goka (Nasi Goreng Kambing). Sedang pada menu Nasi Goin (Nasi Goreng Ikan Asin) ditambahkan potongan ikan asin.

Jika Anda penjual nasi goreng atau ingin jualan nasi goreng bisa mengikuti cara mas Ahmadi diatas. Lumayan lho hasilnya, menurut mas Ahmadi hasil bersih sekitar 35-40%. Gimana tertarik?

Jadi masukan bagi kita nih. Jika ingin jualan laris dan sukses salah satu kuncinya menciptakan nama yang unik dan jenis yang unik pula.

Semoga bisa menjadi inspirasi buat Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.