Sabtu, 29 Januari 2011

MERAIH DUA KEBAHAGIAAN SEKALIGUS

Wahai sudaraku jika engkau mendahulukan urusan akhiratmu daripada urusan duniawi, maka pasti engkau akan mendapatkan kebahagiaan kedua-duanya. Namun jika engkau mendahulukan urusan duniawi, maka engkau akan rugi bahkan siksa menantimu.

jika kehidupan akherat lebih engkau utamakan , maka semua urusan duniamu akan menjadi baik, engkau akan hidup lebih menyenangkan. jika engkau memetingkan kehidupan dunia, maka dirimu akan tersiksa, engkau merasa tidak tenang, menjadi rakus, dengki dan tidak pernah merasa puas, kelak di akherat engkau pun diancam dengan siksa yang sangat pedih.

Wahai saudaraku, perhatikanlah apa yang kusampaikan ini! Mengapa engkau sibuk dengan sesuatu yang tidak diperintahkan kepadamu untuk melakukannya? jika engkau tidak rakus terhadap duniawi , tentu Allah memberi pertolongan dan memberi anugerah kepadamu, jika engkau memungut sesuatu dari dunia , maka sama halnya engkau menyia-nyiakan barokah yang ada di sana.

Wahai saudaraku, seharusnya engkau beramal untuk dunia dan akherta, maka terimalah dunia sebagai bekal menumpang jangalah memungut sesukamu. Orang yang bodoh itu , perhatiannya selalu tertuju kepada duniawi, sedangkan orang arif perhatiannya senantiasa tertuju kepada Allah.kepada akherta jika engkau memungut duniawi dengan hawa nafsumu, maka perhatikanlah, siapa penguasa birahi? Karena hal itu tidak akan menguntungkan dirimu, Lawanlah hawa nafsu dan didiklah ia agar berada di sisi Allah yang haq.

Wahai saudaraku, jangalah engkau merasa berputus asa dari RarhmatNya, jangan pula engkau mengerjakan kedurhakaan yang menyebabkan engkau berdosa, Sucikanlah pakaianmu dari najis, dan sucikanlah jiwamu dengan taubat dan ikhlas.

Syara' mengajar lahir, tauhid dan ma'rifat mengajar batin, Alangkah jauh perbedaan antara kata mereka dengan kata kita, kamu katakan itu haram tapi kamu berbuat dosa, serta kamu katakan halal tapi kamu tak melakukannya, Sungguhkamu berada dalam kerugian yang sangat besar, Nabu saw, bersabda;
  Celaka bagi orang bodoh (sekali) dan bagi orang yang berilmu ( tujuh kali )

Satu kebinasaan orang yan bodoh karena ia tidak mau belajar, Tujuh kali kebinasaan ulama
( orang berilmu) karena ia nyia-nyiakan ilmunya, Ulama tetapi tidak mengamalkan  ilmunya, maka lenyaplah barokah ilmunya itu. sedangkan jika berilmu lalu beramal dan memperbaiki cara menyintai Allah, maka jika cintanya bersih pasti hal itu semakin mendekatkannya kepada Allah.
dengan demikian ilmu dapat menyebabkan kemuliaan di depat makhluk dan kebahagian di depat Allah.

Wahai saudaraku, Allah itu bisa diingat dalam hati, namun kebathilan terletak pada nafsu, jagalah hatimu hingga mendekat kepada Allah yang maha Qadim , Azali dan Abadi.

Wahai orang munafik, kalian adalah penghamba perut, makana,pakaian, kendaraan , atau pengusaanmu, hati orang-orang yang benar itu menjauh dari makhluk untuk menuju kepada pencipta, Ulama yang mengamalkan ilmunya, itu penganti para salaf, mereka memimpin untuk kekebangkitan islam dalam syariat dan dan membentengin dari kehancuran di hari kiamat nanti, mereka berkumpul dengan para nabi, mereka dianugerahkan pahala dari Allah swt, Allah telah membuat contoh orang-orang berilmu yang tidak mau mengamalkan ilmunya, itu seperti himar, Allah  swt berfirman;
                             Seperti keledai yang membawah kitab-kitab tebal ( QS, jum'ah 5 )

Asfar itu adalah kitab-kitab yang tebal, Mana bisa berguna keledai memikul kitab-kitab tebal, dia tidak bisa menghasilkan apapun kecuali lelah.

Siapa yang bertambah ilmunya, seharusnya bertambah pula amaliahnya dan harus bertambah takut kepada Allah swt,

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.