Kamis, 16 Desember 2010

Kalam Al-Habib Zain bin Ibrahim Bin Smith Tentang Da'wah Ilalloh

Kalam Al-Habib Zain bin Ibrahim Bin Smith Tentang Da'wah Ilalloh

Kalam Al-Habib Zain bin Ibrahim Bin Smith
Cinta kepada Rasul adalah salah satu ibadah yang paling mulia di sisi Allah SWT karena dengannyalah kita akan sampai kepada Allah SWT. Sampai-sampai Imam Sya’roni ra setiap sehabis shalat, wiridnya adalah,
اللهم حببني إلى النبي صلى الله عليه و سلم
“Ya Allah, tambahkanlah rasa cintaku kepada Nabi SAW”
Maka dari itulah kita harus selalu berupaya untuk menggembirakan hati beliau SAW, dan tidak ada amalan yang paling dicintai beliau seperti da’wah ilAllah (berdakwah mengajak ke jalan Allah).
Sebagaimana diriwayatkan seorang dari marga Al-Habsyi yang mana orang tersebut telah memperbanyak shodaqoh, sholawat dan lain-lain, tetapi masih saja belum mendapat keinginannya yaitu fath al-akbar. Hingga suatu saat dia bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Kemudian dia bertanya tentang hal tersebut, serta meminta kepada Nabi SAW tentang keinginannya tersebut. Tetapi Nabi SAW menyerahkan hal ini kepada Habib Ahmad bin Umar Bin Sumaith. Maka ketika bangun dari tidurnya, bergegaslah orang tersebut menuju Habib Ahmad, seraya menceritakan tentang apa yang ia lihat di dalam mimpinya tersebut.
Maka Habib Ahmad menjawab.
“Hawalah maqbulah (pemindahan dari Rasul saya terima). Tetapi dengan syarat!”, kata Habib Ahmad.
“Yaitu tak terucap dari lisanmu kecuali untuk da’wah ilAllah.”
Maka orang tersebut pun menjawab,
“Bagaimana aku mau berdakwah sedangkan aku bukan tholib ‘ilm (penuntut ilmu)?”
Habib Ahmad berkata,
“Ajarkan apa yang kau ketahui tentang rukun sholat, zakat, dan lain-lain. Pokoknya apa saja yang engkau ketahui!”
Maka ketika keluar dari rumah Habib Ahmad sampai ke desanya, orang tersebut mengajari setiap orang awam yang ia temui. Maka persis ketika sampai ke desanya, Allah SWT memberikan keinginannya yaitu fath al-akbar.
SubhanAllah. Begitu berharganya da’wah ilAllah di sisi baginda Muhammad SAW, hingga dengannya seseorang akan betul-betul mempunyai kedudukan di sisi Rasulullah SAW.
Cintailah Rosul. Dahulukanlah beliau dari segala-galanya. Jadikanlah beliau sebagai uswah. Dan jangan pula engkau lupa untuk selalu mengkhayalkan dzat Rasul SAW.
Al-Imam Ali bin Muhammad Alhabsyi berkata,
“Sesungguhnya dzat Muhammadiyyah adalah cermin dari dzat Ahadiyyah (Allah SWT). Yaitu ketika tak mampunya kekuatan manusia untuk memandang dzat Allah SWT, maka Allah menjadikan dzat Muhammad sebagai cerminNya.”
ليته خصني برؤية وجه # زال عن كل من رأه الشقاء
“Andai saja aku diberi keistimewaan untuk memandang sebuah wajah
yang apabila dipandang akan menghilangkan kesialan”
Beliaulah sumber bagi segala kemuliaan. Barangsiapa yang merindukan akhlak, beliaulah sumbernya. Siapa yang merindukan ketampanan, beliaulah sumber dari segala ketampanan.
Semoga Allah memuliakan mata kita untuk memandang dzat Muhammad di dunia ini, baik dalam keadaan terjaga atau dalam mimpi sekalipun. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.